Yuk, kita bedah satu per satu…
1. ROA (Return on Assets) – Seberapa Jago Aset Dipakai untuk Cuan
Rumus:
ROA = Laba Bersih / Total Aset
Bayangin kamu punya toko. Semua barang dagangan, etalase, motor buat antar pesanan—itu semua termasuk aset. Nah, ROA itu ngukur seberapa efisien aset-aset itu dipakai buat menghasilkan laba.
Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan makin efisien pakai asetnya. Tapi hati-hati, ROA bisa keliatan rendah kalau perusahaan banyak utangnya (karena asetnya besar).
📌 Cocok buat: Investor yang pengen tahu efisiensi operasional perusahaan secara umum.
2. ROE (Return on Equity) – Seberapa Cuan Uang Pemilik
Rumus:
ROE = Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham
Kalau ROA tadi ngukur performa terhadap semua aset, ROE lebih spesifik: dia cuma lihat modal dari pemegang saham. Jadi, ini rasio favorit para pemilik modal.
Kalau kamu pemegang saham, ROE ngasih gambaran seberapa besar untung yang kamu dapet dari duit yang kamu tanam.
📌 Cocok buat: Investor yang pengen tahu return dari perspektif pemilik perusahaan.
3. ROI (Return on Investment) – Untung dari Investasi Tertentu
Rumus Umum:
ROI = (Keuntungan - Biaya Investasi) / Biaya Investasi
Berbeda dengan ROA & ROE yang sifatnya laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan, ROI lebih fleksibel. Bisa dipakai buat ngukur efisiensi dari satu proyek, kampanye marketing, atau pembelian aset.
Misalnya kamu investasi Rp10 juta buat buka gerai baru, dan untungnya Rp3 juta. Maka ROI kamu = 30%.
📌 Cocok buat: Evaluasi proyek, investasi, atau strategi tertentu.
🔍 Perbandingan Singkat
Rasio | Fokus Pengukuran | Digunakan Oleh | Kelebihan | Catatan |
---|---|---|---|---|
ROA | Semua Aset | Analis & Investor | Lihat efisiensi aset | Bisa bias kalau utang besar |
ROE | Modal Pemilik | Pemegang Saham | Lihat return dari sisi pemilik | Bisa tinggi karena leverage |
ROI | Proyek / Investasi | Semua orang | Fleksibel & mudah dihitung | Tidak standar akuntansi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar