Strategi Saham Menjelang Long Holiday: Santai Tapi Tetap Cuan

Long holiday alias libur panjang itu ibarat double-edged sword buat investor saham. Di satu sisi, kita bisa istirahat, healing, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa lihat grafik merah-hijau. Tapi di sisi lain, pasar tetap punya potensi bergerak—baik karena sentimen global atau karena investor lain yang ngambil ancang-ancang duluan.

Nah, daripada bingung antara hold atau jual semua saham, yuk kita bahas strategi asyik menghadapi libur panjang. Santai, tapi tetap waras (dan cuan)!


🧭 1. Cek Kalender Pasar & Libur Resmi

Sebelum ambil keputusan, pastikan kamu tahu kapan pasar tutup dan berapa lama. Di Indonesia, long holiday biasanya karena libur nasional + cuti bersama. Bursa efek bisa tutup sampai 3-5 hari.

Kenapa penting? Karena dalam waktu segitu, banyak yang bisa terjadi di luar sana—dari pergerakan Wall Street, harga komoditas, hingga isu geopolitik. Kalau kamu pegang saham yang sensitif terhadap hal-hal itu (kayak sektor batubara, emas, atau teknologi), kamu wajib waspada.


📉 2. Evaluasi Portofolio: Mana yang Layak Hold?

Saat long holiday, kamu harus bisa jawab: “Kalau besok pasar tutup seminggu, saya tenang nggak pegang saham ini?”

Tipsnya:

  • Saham blue chip dan defensif (kayak TLKM, ICBP, UNVR) biasanya lebih aman.

  • Saham gorengan atau spekulatif sebaiknya dikurangi atau dihindari, karena volatilitas tinggi bisa bikin kamu was-was sepanjang liburan.

  • Cek juga laporan keuangan terakhir dan rencana korporasi (misalnya pembagian dividen atau right issue).


ðŸ’ļ 3. Siapkan Cash, Jangan Full Invest

Cash is king—terutama di masa nggak pasti. Kalau kamu udah untung cukup, nggak salah untuk realized profit sebagian, lalu parkir dana dulu.

Cash ini bisa kamu gunakan buat:

  • Antisipasi koreksi pasar pasca libur.

  • Nyari peluang entry di harga diskon.

  • Atau, ya buat jajan cilok pas liburan juga nggak apa-apa 😄


📊 4. Pasang Auto Stop-Loss & Take-Profit

Kalau kamu tipe investor yang tetap nekat pegang saham selama liburan (misalnya karena yakin tren naik), pastikan kamu pasang auto order:

  • Stop-loss: biar kalau harga anjlok, kamu nggak kebablasan rugi.

  • Take-profit: biar kalau harga terbang, kamu tetap cuan walau lagi di pantai.


☕ 5. Gunakan Waktu Libur untuk Riset

Ini kesempatan emas buat:

  • Evaluasi strategi investasi.

  • Baca laporan keuangan terbaru.

  • Belajar analisis teknikal atau fundamental.

  • Bikin watchlist saham buat entry setelah liburan.

Sambil nyeruput kopi dan liat sunrise, kamu bisa lebih jernih mikir tanpa distraksi market harian.


ðŸŽŊ Kesimpulan: Libur Panjang Boleh, Tapi Strategi Tetap Jalan

Pasar mungkin tutup, tapi otak investor jangan ikutan libur. Liburan bukan berarti kamu harus all-out jual semua atau malah FOMO beli apa pun. Yang penting: sesuaikan strategi dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu.

Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint. Jadi nikmati liburan, recharge, dan siap gas lagi saat market buka!

Mitos “Sell in May and Go Away”: Masih Relevan Nggak, Sih?

 

Kalau kamu udah lumayan lama ngulik dunia saham, pasti pernah denger istilah:

“Sell in May and go away.”
Katanya sih, kalau kamu jual saham di bulan Mei dan balik lagi sekitar Oktober, kamu bisa dapat return lebih bagus. Tapi, benarkah begitu? Yuk kita kulik mitos ini sambil nyeruput kopi!


Asal Usul Mitos Ini

Mitos ini asalnya dari pasar saham AS, terutama indeks S&P 500 dan Dow Jones. Data historis memang menunjukkan return pasar antara Mei–Oktober biasanya lebih rendah dibanding November–April.

Kata orang Wall Street:

"Summer's slow, so go!"

Maklum, musim panas di sana identik dengan liburan panjang, volume transaksi menurun, dan investor cenderung wait and see.


📈 Gimana di Bursa Indonesia?

Nah, kita geser ke Indonesia. Apakah IHSG juga ikut-ikutan “loyo” tiap bulan Mei sampai Oktober?
Jawabannya… nggak selalu!

Cek deh data historis IHSG 10 tahun terakhir (2014–2023):

TahunReturn IHSG Mei–Oktober
2014-0.8%
2015-10.2%
2016+11.2%
2017+5.7%
2018-6.5%
2019+2.2%
2020-6.2% (pandemi)
2021+6.1%
2022+3.4%
2023+1.6%

📊 Hasilnya? Campur aduk! Kadang naik, kadang turun. Artinya, mitos ini nggak bisa dijadikan patokan saklek buat ambil keputusan.


🔎 Apa Penyebab Fluktuasi di Bulan Mei?

Ada beberapa faktor musiman yang kadang bikin pasar agak “sepi” atau bergejolak:

  • Musim laporan keuangan Q1 selesai → investor menunggu katalis baru.

  • Dividen season udah lewat → banyak saham turun karena ex-date.

  • Data ekonomi dan suku bunga → biasanya muncul di pertengahan tahun.

  • Arus dana asing yang bisa berubah-ubah tergantung situasi global.


ðŸĪ” Masih Relevan Nggak di 2025 Ini?

Tahun 2025, kondisi makroekonomi Indonesia relatif stabil:

  • BI rate cenderung turun → good news buat saham.

  • Pemilu udah selesai → ketidakpastian mereda.

  • Harga komoditas mulai naik lagi → sektor energi dan tambang on fire.

Jadi kalau ada yang bilang “Sell in May” tahun ini, kita bisa jawab:

“Yakin, bro? Tahun ini banyak saham malah potensi rebound!”


Kesimpulan: Gimana Harusnya Kita Menyikapi?

  1. Mitos tetap mitos. Jangan langsung ikut tren tanpa analisis.

  2. Pantau sektor potensial. Misalnya: infrastruktur, komoditas, atau saham yang undervalued.

  3. Lihat data, bukan tanggal. Bulan Mei bukan sinyal jual, tapi momen evaluasi.

Strategi Martingale dalam Saham: Berani Averaging Down Gak Nih?

 

Halo, Sobat Saham!

Pernah dengar istilah Martingale dalam dunia saham? Kedengarannya sih seperti jurus kungfu ðŸĪš, padahal ini strategi yang bisa bikin cuan, tapi juga bisa bikin jantungan kalau gak hati-hati.

Yuk, kita bedah strategi ini dengan santai tapi tuntas!


📌 Apa Itu Strategi Martingale?

Martingale adalah strategi investasi yang dasarnya simpel banget:

"Kalau rugi, beli lagi dua kali lipat."

Strategi ini awalnya dipakai di dunia judi (iya, literally kasino), tapi kemudian diadopsi dalam dunia trading dan investasi. Logikanya begini: kalau harga saham yang kamu beli turun, kamu beli lagi dengan jumlah lebih besar supaya harga rata-ratanya turun.

Contoh gampang:

TransaksiHarga SahamJumlah LotTotal ModalHarga Rata-rata
Beli 1Rp1.0001 lotRp100.000Rp1.000
Beli 2Rp9002 lotRp180.000Rp933
Beli 3Rp8004 lotRp320.000Rp866

Lihat kan? Harga saham turun, tapi rata-rata harga kamu makin kecil. Jadi waktu saham balik naik, kamu bisa balik modal atau malah untung lebih cepat.


🔎 Kenapa Banyak Orang Pakai?

  1. Turunkan Harga Rata-rata
    Cocok buat saham yang kamu yakin bakal rebound.

  2. Balik Modal Lebih Cepat
    Gak perlu nunggu harga kembali ke posisi awal.

  3. Psikologis: Ngerasa 'nggak rugi-rugi amat'
    Hahaha… ini penting juga, bro-sis. Kadang rasa sakit karena merah di portofolio tuh nyata 😅.


⚠️ Tapi… Ada Risikonya!

Jangan asal gas! Strategi ini berbahaya banget kalau:

  • Kamu pakai di saham gorengan

  • Kamu nggak punya modal cukup buat average down terus

  • Kamu pakai semua modal di awal

  • Sahamnya ternyata terus turun ke jurang ðŸ˜ĩ‍ðŸ’Ŧ

Bayangin kamu average down terus di saham yang nyungsep kayak LUCK atau POSA. Ujungnya bisa jadi… ya tinggal nunggu delisting. 😎


🧠 Tips Aman Pakai Martingale

  1. Pakai di Saham Bluechip atau Fundamentalnya Kuat
    Jangan coba-coba di saham gorengan yang gak jelas.

  2. Bagi Modal dalam Beberapa Layer
    Misalnya: 10% - 20% - 40% - 80% (kalau perlu, kayak tangga).

  3. Pakai Batas Maksimal Rugi (Cut Loss Level)
    Jangan terus-terusan beli. Ada titik di mana kamu harus bilang, “cukup.”

  4. Gabungkan dengan Analisa Teknikal
    Jangan cuma average down buta. Cek dulu: ada support? Ada volume? Ada pantulan?


📊 Cocok Buat Siapa?

✅ Investor yang sabar
✅ Punya dana cadangan
✅ Paham fundamental saham
✅ Gak panikan lihat merah

ðŸšŦ Gak cocok buat swing trader harian
ðŸšŦ Pemula yang modalnya tipis
ðŸšŦ Trader yang belum bisa kelola emosi


🧭 Kesimpulan

Martingale itu seperti pedang bermata dua. Di tangan yang tepat, bisa jadi senjata ampuh. Tapi di tangan yang gegabah, bisa jadi bumerang. Jadi, kalau kamu mau pakai strategi ini, pastikan kamu ngerti cara kerjanya, siap dengan mental, dan punya amunisi (modal) yang cukup.

Selamat belajar dan semoga makin cuan! 📈ðŸ’ļ 

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Ketika Laporan Keuangan Datang, Harga Saham Bisa "Joget" – Kenapa, Ya?

Di dunia saham, satu momen yang bisa bikin para investor deg-degan kayak nunggu hasil ujian adalah... rilis laporan keuangan! Yup, tiap kuartal (Q1, Q2, Q3, dan tahunan), emiten akan buka-bukaan tentang kondisi keuangan mereka. Tapi pertanyaannya: kenapa sih harga saham bisa naik-turun cuma gara-gara laporan ini?

Yuk, kita bahas bareng-bareng!


📊 Apa sih isi laporan keuangan itu?

Laporan keuangan biasanya terdiri dari:

  • Laporan Laba Rugi (untung atau buntung)

  • Neraca (aset vs utang)

  • Laporan Arus Kas (uangnya ngalir dari mana ke mana)

  • Catatan atas laporan (penjelasan detailnya)

Nah, dari sinilah investor bisa lihat performa perusahaan. Misalnya, laba bersih naik drastis, berarti perusahaan mungkin sedang sehat-sehatnya. Tapi kalau rugi besar? Bisa jadi investor langsung waspada.


ðŸ’Ĩ Reaksi Pasar: Naik, Turun, atau Diam-diam Saja?

Harga saham itu bergerak berdasarkan ekspektasi. Jadi, yang bikin harga saham naik atau turun bukan hanya bagus atau jelek, tapi apakah hasilnya sesuai ekspektasi pasar.

Contoh:

  • Laba bersih naik 20%, tapi pasar berekspektasi naik 40% → harga saham bisa turun

  • Laba bersih turun 5%, tapi pasar kira bakal rugi besar → harga saham bisa naik

Makanya, laporan keuangan itu kayak plot twist dalam film. Kita bisa nebak, tapi tetap aja kadang hasilnya mengejutkan.


🧐 Contoh Nyata: MDKA & BBRI

  • MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)
    Saat harga emas dan tembaga naik, pasar ekspektasi laba MDKA ikut terbang. Tapi kalau laporan kuartalan menunjukkan biaya operasional naik tajam? Harga saham bisa turun, walaupun harga emas naik.

  • BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
    BBRI biasanya dinilai dari pertumbuhan kredit dan NIM (net interest margin). Kalau laporan keuangan nunjukin pertumbuhan kredit solid dan NPL (kredit macet) turun, investor senyum lebar, dan harga saham ikut meroket.


🧠 Tips Buat Kamu, Investor Santai Tapi Cerdas

  1. Jangan cuma lihat angka “naik atau turun” – bandingkan dengan kuartal sebelumnya dan dengan ekspektasi analis.

  2. Cek sektor dan sentimen pasar – kadang laba bagus tapi sektor lagi dingin, tetap aja sahamnya lesu.

  3. Pakai momentum – setelah laporan rilis, lihat arah pergerakan. Kadang momen euforia atau panik jadi peluang!

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

ROA, ROI, ROE: Tiga Serangkai Rasio Keuangan yang Sering Bikin Bingung

Kalau kamu suka mantengin laporan keuangan perusahaan, pasti sering ketemu tiga istilah ini: ROA, ROI, dan ROE. Mereka memang terdengar mirip dan sama-sama soal “pengembalian” alias “return,” tapi sebenarnya ketiganya punya fokus yang beda.

Yuk, kita bedah satu per satu… 


1. ROA (Return on Assets) – Seberapa Jago Aset Dipakai untuk Cuan

Rumus:
ROA = Laba Bersih / Total Aset

Bayangin kamu punya toko. Semua barang dagangan, etalase, motor buat antar pesanan—itu semua termasuk aset. Nah, ROA itu ngukur seberapa efisien aset-aset itu dipakai buat menghasilkan laba.

Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan makin efisien pakai asetnya. Tapi hati-hati, ROA bisa keliatan rendah kalau perusahaan banyak utangnya (karena asetnya besar).

📌 Cocok buat: Investor yang pengen tahu efisiensi operasional perusahaan secara umum.


2. ROE (Return on Equity) – Seberapa Cuan Uang Pemilik

Rumus:
ROE = Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham

Kalau ROA tadi ngukur performa terhadap semua aset, ROE lebih spesifik: dia cuma lihat modal dari pemegang saham. Jadi, ini rasio favorit para pemilik modal.

Kalau kamu pemegang saham, ROE ngasih gambaran seberapa besar untung yang kamu dapet dari duit yang kamu tanam.

📌 Cocok buat: Investor yang pengen tahu return dari perspektif pemilik perusahaan.


3. ROI (Return on Investment) – Untung dari Investasi Tertentu

Rumus Umum:
ROI = (Keuntungan - Biaya Investasi) / Biaya Investasi

Berbeda dengan ROA & ROE yang sifatnya laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan, ROI lebih fleksibel. Bisa dipakai buat ngukur efisiensi dari satu proyek, kampanye marketing, atau pembelian aset.

Misalnya kamu investasi Rp10 juta buat buka gerai baru, dan untungnya Rp3 juta. Maka ROI kamu = 30%.

📌 Cocok buat: Evaluasi proyek, investasi, atau strategi tertentu.


🔍 Perbandingan Singkat

RasioFokus PengukuranDigunakan OlehKelebihanCatatan
ROASemua AsetAnalis & InvestorLihat efisiensi asetBisa bias kalau utang besar
ROEModal PemilikPemegang SahamLihat return dari sisi pemilikBisa tinggi karena leverage
ROIProyek / InvestasiSemua orangFleksibel & mudah dihitungTidak standar akuntansi

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Hidup Santai dari Dividen: Mimpi atau Bisa Jadi Nyata?

Bayangin gini: tiap beberapa bulan, kamu dapat transferan uang ke rekening tanpa harus kerja. Bukan dari warisan, bukan dari menang kuis, tapi dari… dividen saham. Nah, ini yang bikin orang tergoda buat jadi dividend investor alias investor yang hidup dari deviden.

Tapi, emangnya bisa? Yuk kita kupas pelan-pelan, mulai dari yang paling dasar.


Apa itu Dividend Yield?

Dividend yield itu simpel: persentase hasil dividen yang kamu dapat dibanding harga sahamnya. Rumusnya gini:

Dividend Yield = (Dividen per Lembar / Harga Saham) x 100%

Contoh:

  • Saham ABC kasih dividen Rp200 per tahun.

  • Harga sahamnya Rp4.000.

  • Maka dividend yield-nya: (200 / 4000) x 100% = 5%

Artinya, kalau kamu punya Rp100 juta di saham ABC, kamu dapat Rp5 juta dividen setahun. Lumayan buat bayar langganan Netflix seumur hidup!


Emiten-Emiten “Sultan Dividen”

Beberapa saham di BEI terkenal royal bagi-bagi dividen, kayak:

  • BBCA – nggak terlalu besar yield-nya, tapi rutin dan stabil.

  • UNVR – zaman dulu rajin bagi, sekarang agak seret.

  • TLKM – ini favorit banyak investor dividen.

  • BSSR, ADRO – saham batubara, kadang yield-nya bisa tembus 15% lebih (tapi hati-hati, bisa fluktuatif juga).


Bisa Hidup dari Dividen?

Jawabannya: BISA, tapi butuh modal.

Misalnya kamu mau hidup dari dividen Rp10 juta per bulan (Rp120 juta/tahun), dan kamu invest di saham dengan yield 6%. Maka kamu butuh:

Rp120 juta / 6% = Rp2 MILIAR!

Iya, butuh modal gede. Tapi tenang, itu bukan hal mustahil. Mulai dari sekarang, nabung rutin, beli saham yang rajin bagi dividen, dan reinvest lagi dividen yang kamu terima. Lama-lama, bunga berbunga (compounding) bisa bantu kamu sampai ke sana.


Tips Jadi Dividend Hunter:

  1. Cari yang konsisten: bukan cuma besar, tapi rutin bagi tiap tahun.

  2. Perhatikan payout ratio: jangan yang bagi dividen terlalu gede sampai ngorbanin pertumbuhan bisnis.

  3. Diversifikasi: jangan all-in di satu saham. Campur sektor, biar nggak pusing kalau ada yang seret.

  4. Reinvest dividen: kalau belum butuh uangnya, puter lagi ke saham. 

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Related Post