Mengenal Hubungan PER dan EPS dalam Saham

Kalau kamu baru terjun ke dunia saham, pasti sering dengar istilah PER dan EPS, kan?

Dua istilah ini sering banget dibahas analis saham, kayak dua sejoli yang nggak bisa dipisahin. Tapi, apa sih sebenarnya hubungan antara PER dan EPS? Santai aja, kita bahas bareng-bareng di sini!

Apa Itu EPS?

EPS itu singkatan dari Earnings Per Share, alias laba per saham.
Simpelnya, EPS itu ngasih tahu kita berapa laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar.

Rumusnya gampang banget:

EPS = Laba Bersih ÷ Jumlah Saham Beredar

Misal:

  • PT Santuy Makmur punya laba bersih Rp100 miliar.

  • Jumlah saham beredarnya 1 miliar lembar.

Maka EPS-nya:

100 miliar ÷ 1 miliar = Rp100 per saham.

Artinya, setiap lembar saham menghasilkan laba Rp100.


Apa Itu PER?

Nah, kalau PER itu singkatan dari Price to Earnings Ratio.
PER mengukur berapa kali lipat harga saham dibandingkan laba per sahamnya.

Rumus PER juga sederhana:

PER = Harga Saham ÷ EPS

Misal:

  • Harga saham PT Santuy Makmur = Rp1.000

  • EPS = Rp100

Maka PER-nya:

1.000 ÷ 100 = 10 kali

Artinya, investor rela bayar 10 kali lipat dari laba per sahamnya buat beli saham itu.


Hubungan PER dan EPS

Sekarang, bagian serunya: gimana hubungan antara EPS dan PER?

  1. EPS naik → PER turun (kalau harga saham tetap).

    • Misal EPS PT Santuy Makmur naik dari Rp100 jadi Rp150, tapi harga saham tetap Rp1.000.

    • PER baru = 1.000 ÷ 150 = 6,67 kali.

    • Artinya saham jadi lebih "murah" secara valuasi. Mungkin menarik buat dibeli!

  2. EPS turun → PER naik (kalau harga saham tetap).

    • EPS anjlok dari Rp100 ke Rp50, harga tetap Rp1.000.

    • PER jadi 1.000 ÷ 50 = 20 kali.

    • Saham kelihatan makin "mahal", padahal harga nggak berubah.

  3. Harga saham naik → PER naik (kalau EPS tetap).

    • Harga naik dari Rp1.000 ke Rp1.500, EPS tetap Rp100.

    • PER jadi 1.500 ÷ 100 = 15 kali.

    • Bisa jadi karena ekspektasi pasar ke masa depan makin tinggi.

  4. Harga saham turun → PER turun (kalau EPS tetap).

    • Harga turun dari Rp1.000 ke Rp800, EPS tetap Rp100.

    • PER jadi 800 ÷ 100 = 8 kali.

    • Bisa jadi sinyal saham undervalue, tapi harus dicek juga kenapa harga turun.


Kenapa Penting Ngerti PER dan EPS?

Karena dari dua angka ini, kamu bisa:

  • Nilai apakah saham terlalu mahal atau murah.

  • Bandingin saham satu dengan lainnya di sektor yang sama.

  • Ngerti ekspektasi pasar ke depan (kalau PER tinggi, mungkin pasar percaya laba akan tumbuh besar).

Tapi ingat, PER dan EPS bukan satu-satunya patokan.
Harus dikombinasikan dengan analisa lain kayak pertumbuhan laba, kesehatan keuangan, prospek industri, dan sebagainya.


Kesimpulan

EPS itu kayak nilai ujian kamu (berapa skor kamu dapat).
PER itu kayak harga biaya les kamu dibandingkan nilai ujian kamu.
Kadang ada yang nilainya tinggi tapi lesnya murah (value stock), kadang ada juga yang nilainya masih kecil tapi lesnya mahal karena dianggap berbakat (growth stock).

Makanya, selalu lihat dua-duanya barengan biar nggak salah ambil keputusan investasi!

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Nicholas Darvas: Si Penari yang Menari di Lantai Bursa

🥊 Duel Saham Tambang: ANTM vs AMMN, Siapa Lebih Murah?

 Industri tambang di Indonesia makin menggeliat, apalagi dengan dorongan transisi energi dan permintaan global yang tinggi. Di antara para jagoan tambang, dua nama besar yang mencuat adalah ANTM dan AMMN. Tapi dari sisi valuasi saham, mana yang sebenarnya lebih murah alias lebih layak dikoleksi? Yuk kita bedah bareng-bareng!


📊 Komparasi Valuasi: ANTM vs AMMN

1. Price to Earnings Ratio (PER)

EmitenPER (TTM)Catatan
ANTM~14xMasih tergolong moderat untuk sektor tambang
AMMN~22xRelatif tinggi, mencerminkan optimisme pasar terhadap pertumbuhan

➡️ ANTM lebih murah secara PER. Harga saham ANTM masih dianggap wajar bahkan undervalued dibanding AMMN yang sudah premium.

2. Price to Book Value (PBV)

EmitenPBVCatatan
ANTM~1.5xDekat dengan nilai bukunya
AMMN~6xDianggap mahal, pasar membayar jauh di atas nilai buku

➡️ Lagi-lagi, ANTM unggul. PBV yang rendah berarti kamu beli asetnya nyaris seharga buku, sedangkan AMMN sudah pricing in prospek masa depan.

3. Growth Outlook

EmitenProyeksi PertumbuhanCatatan
ANTMStabil, dorongan dari nikel dan proyek EV battery
AMMNTinggi, ekspansi kapasitas dan produksi emas dan tembaga gila-gilaan

➡️ AMMN punya potensi pertumbuhan lebih tinggi, tapi itu sudah tercermin di harganya yang lebih mahal.


⚖️ Mana yang Lebih Murah?

Kalau kita ngomongin soal valuasi murni (PER & PBV), ANTM jelas lebih murah. Tapi AMMN bukan tanpa alasan dihargai mahal—prospek pertumbuhannya memang besar, terutama di proyek ekspansi tembaganya yang ambisius.

Jadi:

  • Ingin value investing & fundamental solid? Pilih ANTM.

  • Ingin growth investing & siap risiko valuasi tinggi? Pilih AMMN.

🎯 Kesimpulan

ANTM mungkin bukan yang paling sexy di pasar, tapi valuasinya lebih ramah kantong. Sementara AMMN cocok buat kamu yang siap kejar potensi return tinggi walau dengan risiko lebih besar. Sesuaikan dengan gaya investasimu!

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Jesse Livermore: Si Dewa Trading dari Zaman Old

Kalau kamu pernah dengar istilah "Buy low, sell high" atau pernah ngerasain naik turunnya dunia saham dan trading, maka kamu wajib kenalan sama tokoh satu ini: Jesse Lauriston Livermore. Dia ini bisa dibilang salah satu trader paling legendaris dalam sejarah Wall Street.

Awal Mula: Dari Bocah Desa ke Bursa Saham

Jesse lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, tanggal 26 Juli 1877. Nggak lama setelah dia bisa baca-tulis, ibunya ngegas buat nyekolahin Jesse, sementara ayahnya malah pengen dia kerja di ladang. Tapi Jesse kecil punya otak encer—umur 14 tahun udah bisa menghitung peluang dan statistik kayak main tebak angka.

Kariernya di dunia keuangan dimulai sebagai "board boy" di sebuah perusahaan pialang. Tugasnya cuma nulis harga saham di papan tulis, tapi dari situ dia diam-diam mulai mencatat pola harga. Umur 15 tahun, dia sudah mulai trading dengan uang sendiri. Dan tebak apa? Dia untung besar.

Gaya Trading: Lawan Arus, Ikut Tren

Livermore bukan tipe trader yang ikut-ikutan orang. Dia percaya sama analisa pola harga (price action) dan intuisi pasar. Dia bilang, "Pasar selalu benar, tapi manusia sering kali salah."

Dia juga dikenal suka short selling alias cari untung waktu harga saham turun. Gaya ini bikin dia cuan besar waktu panic 1907 dan Great Depression 1929, saat banyak orang malah rugi parah.

"Hampir semua uang saya dapatkan dari menunggu. Bukan dari membeli atau menjual." — Jesse Livermore

Naik-Turun Karier: Dari Miliuner ke Bangkrut (Berkali-kali!)

Meski sering jadi miliuner, Jesse juga berkali-kali bangkrut. Trading emang kejam, bro. Tapi dia tetap bangkit, belajar, dan comeback. Dia sempat punya kekayaan setara dengan 1,5 miliar dolar zaman sekarang, tapi juga pernah kehabisan uang sampai harus pinjam ke teman.

Livermore juga nulis buku legendaris "How to Trade in Stocks" (1940), dan kisah hidupnya jadi inspirasi novel klasik "Reminiscences of a Stock Operator", yang wajib dibaca semua trader.

Akhir Tragis Sang Jenius

Sayangnya, hidup Jesse nggak selalu cerah. Di akhir hidupnya, dia mengalami tekanan batin yang cukup berat. Tahun 1940, di usia 63 tahun, dia mengakhiri hidupnya sendiri. Tapi warisannya di dunia trading tetap hidup sampai sekarang.


Pelajaran dari Jesse Livermore

  1. Disiplin itu segalanya. Livermore selalu bilang: jangan trading pakai emosi.

  2. Tren adalah teman. Dia lebih suka nunggu tren besar daripada trading harian.

  3. Pasar nggak pernah salah. Ego pribadi sering bikin kita rugi.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Mengenal Berbagai Versi Moving Average: Biar Gak Cuma “MA50” Doang yang Kamu Tahu!

Kalau kamu udah mulai nyemplung ke dunia saham dan suka mantengin chart, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya moving average (MA). Tapi tahu nggak sih, MA itu nggak cuma satu jenis aja? Banyak versinya! Masing-masing punya fungsi dan karakter unik kayak personil boyband—beda peran, tapi satu tujuan: bantu kamu ambil keputusan cuan.

1. Simple Moving Average (SMA)

Ini yang paling standar. SMA ngitung rata-rata harga penutupan dari beberapa periode terakhir. Misalnya SMA50, berarti rata-rata dari 50 hari terakhir.

🧠 Karakteristik:

  • Cocok buat jangka menengah-panjang.

  • Responsnya agak lambat kalau harga tiba-tiba berubah cepat.


2. Exponential Moving Average (EMA)

EMA ini mirip SMA, tapi ngasih bobot lebih besar ke harga terbaru. Jadi dia lebih sensitif sama perubahan harga.

🧠 Karakteristik:

  • Lebih cepat nangkep perubahan tren.

  • Cocok buat swing trader atau scalper.


3. Weighted Moving Average (WMA)

WMA juga kasih bobot ke harga terbaru, tapi dengan rumus yang sedikit beda dibanding EMA. Ini versi “math freak”-nya moving average.

🧠 Karakteristik:

  • Lebih presisi tapi jarang dipake karena agak ribet.

  • Responsnya tajam, bisa bantu deteksi titik balik harga.



4. Hull Moving Average (HMA)

Buat yang suka garis halus tapi respons cepat—HMA jawabannya. Diciptain buat ngilangin lag tanpa ngorbanin akurasi.

🧠 Karakteristik:

  • Cepat kayak EMA, tapi halus kayak SMA.

  • Ideal buat yang suka kombinasi sinyal cepat dan visual nyaman.



5. Adaptive Moving Average (AMA/KAMA)

Versi ini lebih “pintar” karena dia adaptif sama volatilitas harga. Jadi kalau market lagi tenang, dia santai. Kalau market lagi rame, dia ikut ngegas.

🧠 Karakteristik:

  • Responsif saat dibutuhkan, tapi tetap smooth.

  • Cocok di pasar yang fluktuatif (kayak saham teknologi atau kripto).


Jadi, Mana yang Cocok Buat Kamu?

Gaya TradingRekomendasi MA
Investasi Jangka PanjangSMA200, SMA100
Swing TradingEMA20, HMA
Day TradingEMA9, WMA
Pasar FluktuatifKAMA, HMA

Tips Tambahan:

  • Coba kombinasikan dua MA, misalnya EMA20 & EMA50 buat cari golden cross atau death cross.

  • Jangan cuma ngandelin MA, tetap perhatikan volume, support-resistance, dan berita.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Analisa Saham Pakai DCF: Cara Santai Nilaiin Harga Wajar Saham

Pernah nggak sih lo nanya: "Saham ini kemahalan nggak, ya?" atau "Kalau gue beli sekarang, cuan-nya worth it gak?"

Nah, jawaban dari pertanyaan itu bisa dicari lewat metode Discounted Cash Flow alias DCF. Tenang, meskipun namanya ribet, kita bahasnya santai aja. Yuk, kita kulik pelan-pelan.


🧠 Apa Itu DCF?

DCF itu intinya nyari nilai sekarang dari uang yang bakal kita dapetin di masa depan. Misalnya lo punya mesin kopi yang bisa kasih lo Rp10 juta per tahun selama 5 tahun. Nah, DCF bakal bantu hitung, "Sebenernya mesin ini layak gue beli di harga berapa sekarang?"

Dalam konteks saham, alih-alih mesin kopi, kita ngomongin free cash flow perusahaan.


💵 Step-by-Step Analisa Saham Pakai DCF

1. Estimasi Free Cash Flow (FCF) ke Depan

Kita harus prediksi dulu berapa sih arus kas bebas yang akan didapetin perusahaan di masa depan. Biasanya dihitung per tahun, dan lo bisa lihat data historisnya dari laporan keuangan.

Contoh:

  • Tahun lalu FCF: Rp1 triliun

  • Estimasi pertumbuhan tahunan: 10%

  • Maka tahun depan: Rp1,1 T → Rp1,21 T → dst...

2. Tentukan Jangka Waktu Proyeksi

Umumnya kita pakai 5–10 tahun ke depan buat proyeksi.

3. Hitung Terminal Value (TV)

Setelah proyeksi 5-10 tahun, kita anggap perusahaan tetap jalan terus (gak bubar). Nilai sisa bisnis ini dihitung pakai rumus:

TV=FCFtahun terakhir×(1+g)rgTV = \frac{FCF_{tahun\ terakhir} \times (1 + g)}{r - g}

g = growth jangka panjang
r = discount rate

4. Diskon Semua Cash Flow ke Hari Ini

Karena uang Rp1 miliar hari ini lebih berharga daripada Rp1 miliar lima tahun lagi, maka kita “diskon” semua FCF dan TV ke nilai sekarang (present value).

PV=FCFt(1+r)tPV = \frac{FCF_t}{(1 + r)^t}

5. Jumlahkan Semua PV

Total dari semua PV (FCF + Terminal Value) = nilai intrinsik perusahaan


📈 Contoh Mini Kasus: PT Maju Jaya Tbk (fiktif)

  • FCF sekarang: Rp1 triliun

  • Pertumbuhan FCF: 10% per tahun

  • Proyeksi 5 tahun

  • Discount rate (r): 12%

  • Growth setelah 5 tahun (g): 4%

Setelah dihitung DCF-nya, ketemu nilai wajar perusahaan: Rp15 triliun
Jumlah saham beredar: 1 miliar lembar
Berarti harga wajar saham = Rp15.000

Kalau sahamnya sekarang diperdagangkan di Rp11.000, lo bisa bilang:
➡️ "Saham ini undervalued bro! Ada potensi cuan!"


🚨 Tapi Ingat…

  • DCF = seni prediksi → makin bagus datanya, makin akurat hasilnya

  • Gunakan asumsi yang masuk akal (jangan halu)

  • Cocok buat perusahaan yang sudah stabil dan punya arus kas positif

  • Hindari pakai DCF untuk perusahaan yang masih merugi atau fluktuatif


✅ Kesimpulan

DCF itu kayak lo lagi naksir saham dan mau tahu dia "worth it" buat diperjuangin apa nggak. Lo liat prospeknya, coba proyeksi masa depannya, dan hitung, "Kalau gue beli sekarang, untungnya sepadan gak?"

Analisa ini bisa bantu lo jadi investor yang gak cuma ikut-ikutan, tapi ngerti kenapa lo beli saham itu.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Expectancy: Jurus Rahasia di Balik Konsistensi Profit Trader Saham

Efek Perang Tarif Trump 2025 ke Bursa Saham Indonesia: Ketiban Getah, Lagi-lagi!

 Yup, bener banget. Kita gak ikutan perang, tapi tetap aja kena dampaknya.

Ketika Trump kembali melancarkan jurus lamanya di tahun 2025—menaikkan tarif impor untuk produk Tiongkok, pasar keuangan global langsung heboh, termasuk kita di Indonesia.

Mau tahu kenapa kita bisa ikut goyah padahal bukan target utama? Yuk, kita bahas bareng-bareng.


🔥 Apa Itu Perang Tarif Versi Trump 2025?

Trump (yang entah kenapa kayak punya dendam pribadi sama Tiongkok) memutuskan untuk mengembalikan tarif impor tinggi buat barang-barang asal Negeri Tirai Bambu. Katanya sih, demi lindungi industri lokal AS.

Tapi efeknya malah bikin hubungan dagang AS–Tiongkok makin panas dan bikin pasar global jadi penuh ketidakpastian.


📉 Efek ke Bursa Global = Efek Domino ke Indonesia

Ketika indeks saham Amerika jeblok, investor global langsung panik. Mereka biasanya akan:

  • Jual aset berisiko (termasuk saham emerging markets kayak Indonesia)

  • Pindah ke safe haven kayak emas dan dolar AS

Hasilnya? IHSG langsung ikut nyungsep.


💔 Kenapa Indonesia Kena Juga?

Walau bukan target langsung, ada beberapa alasan kenapa bursa saham kita ikut “demam”:

1. Investor Asing Tarik Dana

Investor asing yang biasanya punya saham-saham besar di Indonesia (kayak BBRI, TLKM, BBCA) langsung ambil ancang-ancang: jual duluan, mikir belakangan.

2. Ekspor Terancam

Kalau permintaan global turun (akibat ketegangan dagang), eksportir Indonesia juga bakal kena imbas. Contohnya:

  • Komoditas seperti CPO, batu bara, nikel

  • Produk manufaktur yang rantai pasoknya global

3. Nilai Tukar Rupiah Melemah

Ketika dolar AS jadi primadona, mata uang lain (termasuk rupiah) biasanya ikut melemah. Ini bikin biaya impor naik, dan perusahaan yang punya utang dolar makin megap-megap.


🔍 Sektor-Sektor yang Paling Kena Getah

SektorDampak
KomoditasHarga CPO dan batu bara bisa fluktuatif, tergantung permintaan global
ManufakturKena efek domino dari rantai pasok global
KonsumsiBarang impor jadi lebih mahal, margin bisa tergerus
Properti & KonstruksiBisa kena tekanan dari kenaikan suku bunga dan pelemahan rupiah
PerbankanRisiko kredit meningkat kalau perusahaan klien terganggu bisnisnya

🛡️ Ada Sektor yang Aman?

Yes! Nggak semua sektor suram. Ada juga sektor yang bisa jadi penyelamat portofolio:

  • Emas & tambang logam mulia → Harga emas biasanya naik kalau krisis

  • Infrastruktur dalam negeri → Proyek pemerintah cenderung tetap jalan

  • Telekomunikasi → Bisnisnya cenderung stabil walau ekonomi goyah


📌 Tips Buat Investor Ritel: Gak Usah Panik, Tapi Harus Waspada

  1. Diversifikasi portofolio — Jangan semua ditaruh di saham, sisain buat emas atau reksa dana pasar uang.

  2. Pantau berita global — Kondisi bursa lokal sangat dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luar negeri.

  3. Pilih saham defensif — Konsumer primer, telko, dan sektor yang tetap jalan di tengah krisis.


Penutup: Kita Gak Ikut Main, Tapi Tetap Kena Cipratan

Perang tarif Trump 2025 mungkin kelihatannya jauh di sana, tapi efeknya real buat kita di sini. Di dunia pasar modal, ketidakpastian adalah musuh utama, dan sayangnya, kebijakan Trump seringkali bikin suasana makin gak pasti.

Yang penting, sebagai investor kita tetap tenang, siap sedia, dan jangan ikut panik massal. Karena dalam setiap badai, pasti ada peluang buat yang siap.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Harga Emas Lagi Ngambek? Atau Siap Nanjak Lagi?

"Harga emas antam hari ini" menjadi top search google dalam beberapa waktu terakhir, ini menandakan bahwa pergerakan harga emas sedang menjadi pusat perhatian masyarakat. Kali ini kita ngomongin soal emas — si logam kuning yang dari dulu jadi primadona. Bukan cuma dipake buat cincin nikahan, tapi juga buat lindungin duit dari inflasi, krisis, atau mantan yang suka ghosting 💔.


🔍 Kenapa Harga Emas Bisa Naik-Turun?

Sebelum panik liat grafik zig-zag, penting banget buat ngerti “mood” harga emas itu tergantung banyak hal, misalnya:

  1. Dollar AS 💵
    Kalau dolar menguat, biasanya emas melemah. Kenapa? Karena emas dihargai dalam dolar. Jadi, kalau dolarnya naik, beli emas jadi lebih mahal buat negara lain.

  2. Suku bunga The Fed 📉
    Emas nggak ngasih bunga. Jadi kalau suku bunga naik, investor cenderung pindah ke obligasi yang kasih imbal hasil. Tapi kalau suku bunga turun, emas bisa jadi makin seksi 😘.

  3. Situasi geopolitik 🌍
    Lagi ada perang? Krisis? Kekacauan? Orang lari ke emas karena dianggap “safe haven”. Jadi makin banyak yang beli, harganya naik deh.


📊 Ilustrasi Pergerakan Harga Emas:

Bayangin kamu lagi liat grafik seperti ini:

yaml
Tahun 2020: ⛰️⬆️⬆️⬆️ (Covid melanda, harga emas tembus $2.000/oz) Tahun 2021: ⬇️⤵️ (The Fed mulai naikin suku bunga) Tahun 2022: 🔁 (Perang Rusia-Ukraina, harga emas sempet goyang) Tahun 2023: ⬆️⬆️ (Bank bangkrut di AS, kekhawatiran resesi) Tahun 2024: 📉➡️ (Kondisi lebih stabil, tapi masih volatile)

💡 Jadi Gimana Buat Investor Saham?

Nah, kalau kamu main di saham, ini ada beberapa cara ngikutin pergerakan emas tanpa harus beli emas fisik:

  1. Saham Tambang Emas
    Contoh: $MDKA (di Indonesia), atau $NEM (Newmont) di AS. Kalau harga emas naik, biasanya saham tambangnya ikut happy.

  2. ETF Emas
    Misalnya SPDR Gold Trust ($GLD) — gampang banget buat yang main saham luar.

  3. Saham yang sensitif sama inflasi
    Misalnya perusahaan consumer goods atau energi. Karena kalau emas naik akibat inflasi, sektor-sektor ini juga bisa kecipratan efeknya.


🧠 Tips Santai:

  • Jangan FOMO. Emas naik itu biasa, tapi kadang bisa turun juga kayak mantan yang tiba-tiba ninggalin.

  • Gunakan emas sebagai hedging, bukan buat cuan utama.

  • Perhatiin sinyal dari bank sentral, jangan cuma liat grafik doang.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Related Post