Strategi Saham Menjelang Long Holiday: Santai Tapi Tetap Cuan

Long holiday alias libur panjang itu ibarat double-edged sword buat investor saham. Di satu sisi, kita bisa istirahat, healing, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa lihat grafik merah-hijau. Tapi di sisi lain, pasar tetap punya potensi bergerak—baik karena sentimen global atau karena investor lain yang ngambil ancang-ancang duluan.

Nah, daripada bingung antara hold atau jual semua saham, yuk kita bahas strategi asyik menghadapi libur panjang. Santai, tapi tetap waras (dan cuan)!


🧭 1. Cek Kalender Pasar & Libur Resmi

Sebelum ambil keputusan, pastikan kamu tahu kapan pasar tutup dan berapa lama. Di Indonesia, long holiday biasanya karena libur nasional + cuti bersama. Bursa efek bisa tutup sampai 3-5 hari.

Kenapa penting? Karena dalam waktu segitu, banyak yang bisa terjadi di luar sana—dari pergerakan Wall Street, harga komoditas, hingga isu geopolitik. Kalau kamu pegang saham yang sensitif terhadap hal-hal itu (kayak sektor batubara, emas, atau teknologi), kamu wajib waspada.


📉 2. Evaluasi Portofolio: Mana yang Layak Hold?

Saat long holiday, kamu harus bisa jawab: “Kalau besok pasar tutup seminggu, saya tenang nggak pegang saham ini?”

Tipsnya:

  • Saham blue chip dan defensif (kayak TLKM, ICBP, UNVR) biasanya lebih aman.

  • Saham gorengan atau spekulatif sebaiknya dikurangi atau dihindari, karena volatilitas tinggi bisa bikin kamu was-was sepanjang liburan.

  • Cek juga laporan keuangan terakhir dan rencana korporasi (misalnya pembagian dividen atau right issue).


ðŸ’ļ 3. Siapkan Cash, Jangan Full Invest

Cash is king—terutama di masa nggak pasti. Kalau kamu udah untung cukup, nggak salah untuk realized profit sebagian, lalu parkir dana dulu.

Cash ini bisa kamu gunakan buat:

  • Antisipasi koreksi pasar pasca libur.

  • Nyari peluang entry di harga diskon.

  • Atau, ya buat jajan cilok pas liburan juga nggak apa-apa 😄


📊 4. Pasang Auto Stop-Loss & Take-Profit

Kalau kamu tipe investor yang tetap nekat pegang saham selama liburan (misalnya karena yakin tren naik), pastikan kamu pasang auto order:

  • Stop-loss: biar kalau harga anjlok, kamu nggak kebablasan rugi.

  • Take-profit: biar kalau harga terbang, kamu tetap cuan walau lagi di pantai.


☕ 5. Gunakan Waktu Libur untuk Riset

Ini kesempatan emas buat:

  • Evaluasi strategi investasi.

  • Baca laporan keuangan terbaru.

  • Belajar analisis teknikal atau fundamental.

  • Bikin watchlist saham buat entry setelah liburan.

Sambil nyeruput kopi dan liat sunrise, kamu bisa lebih jernih mikir tanpa distraksi market harian.


ðŸŽŊ Kesimpulan: Libur Panjang Boleh, Tapi Strategi Tetap Jalan

Pasar mungkin tutup, tapi otak investor jangan ikutan libur. Liburan bukan berarti kamu harus all-out jual semua atau malah FOMO beli apa pun. Yang penting: sesuaikan strategi dengan profil risiko dan tujuan investasi kamu.

Ingat, investasi itu maraton, bukan sprint. Jadi nikmati liburan, recharge, dan siap gas lagi saat market buka!

Mitos “Sell in May and Go Away”: Masih Relevan Nggak, Sih?

 

Kalau kamu udah lumayan lama ngulik dunia saham, pasti pernah denger istilah:

“Sell in May and go away.”
Katanya sih, kalau kamu jual saham di bulan Mei dan balik lagi sekitar Oktober, kamu bisa dapat return lebih bagus. Tapi, benarkah begitu? Yuk kita kulik mitos ini sambil nyeruput kopi!


Asal Usul Mitos Ini

Mitos ini asalnya dari pasar saham AS, terutama indeks S&P 500 dan Dow Jones. Data historis memang menunjukkan return pasar antara Mei–Oktober biasanya lebih rendah dibanding November–April.

Kata orang Wall Street:

"Summer's slow, so go!"

Maklum, musim panas di sana identik dengan liburan panjang, volume transaksi menurun, dan investor cenderung wait and see.


📈 Gimana di Bursa Indonesia?

Nah, kita geser ke Indonesia. Apakah IHSG juga ikut-ikutan “loyo” tiap bulan Mei sampai Oktober?
Jawabannya… nggak selalu!

Cek deh data historis IHSG 10 tahun terakhir (2014–2023):

TahunReturn IHSG Mei–Oktober
2014-0.8%
2015-10.2%
2016+11.2%
2017+5.7%
2018-6.5%
2019+2.2%
2020-6.2% (pandemi)
2021+6.1%
2022+3.4%
2023+1.6%

📊 Hasilnya? Campur aduk! Kadang naik, kadang turun. Artinya, mitos ini nggak bisa dijadikan patokan saklek buat ambil keputusan.


🔎 Apa Penyebab Fluktuasi di Bulan Mei?

Ada beberapa faktor musiman yang kadang bikin pasar agak “sepi” atau bergejolak:

  • Musim laporan keuangan Q1 selesai → investor menunggu katalis baru.

  • Dividen season udah lewat → banyak saham turun karena ex-date.

  • Data ekonomi dan suku bunga → biasanya muncul di pertengahan tahun.

  • Arus dana asing yang bisa berubah-ubah tergantung situasi global.


ðŸĪ” Masih Relevan Nggak di 2025 Ini?

Tahun 2025, kondisi makroekonomi Indonesia relatif stabil:

  • BI rate cenderung turun → good news buat saham.

  • Pemilu udah selesai → ketidakpastian mereda.

  • Harga komoditas mulai naik lagi → sektor energi dan tambang on fire.

Jadi kalau ada yang bilang “Sell in May” tahun ini, kita bisa jawab:

“Yakin, bro? Tahun ini banyak saham malah potensi rebound!”


Kesimpulan: Gimana Harusnya Kita Menyikapi?

  1. Mitos tetap mitos. Jangan langsung ikut tren tanpa analisis.

  2. Pantau sektor potensial. Misalnya: infrastruktur, komoditas, atau saham yang undervalued.

  3. Lihat data, bukan tanggal. Bulan Mei bukan sinyal jual, tapi momen evaluasi.

Strategi Martingale dalam Saham: Berani Averaging Down Gak Nih?

 

Halo, Sobat Saham!

Pernah dengar istilah Martingale dalam dunia saham? Kedengarannya sih seperti jurus kungfu ðŸĪš, padahal ini strategi yang bisa bikin cuan, tapi juga bisa bikin jantungan kalau gak hati-hati.

Yuk, kita bedah strategi ini dengan santai tapi tuntas!


📌 Apa Itu Strategi Martingale?

Martingale adalah strategi investasi yang dasarnya simpel banget:

"Kalau rugi, beli lagi dua kali lipat."

Strategi ini awalnya dipakai di dunia judi (iya, literally kasino), tapi kemudian diadopsi dalam dunia trading dan investasi. Logikanya begini: kalau harga saham yang kamu beli turun, kamu beli lagi dengan jumlah lebih besar supaya harga rata-ratanya turun.

Contoh gampang:

TransaksiHarga SahamJumlah LotTotal ModalHarga Rata-rata
Beli 1Rp1.0001 lotRp100.000Rp1.000
Beli 2Rp9002 lotRp180.000Rp933
Beli 3Rp8004 lotRp320.000Rp866

Lihat kan? Harga saham turun, tapi rata-rata harga kamu makin kecil. Jadi waktu saham balik naik, kamu bisa balik modal atau malah untung lebih cepat.


🔎 Kenapa Banyak Orang Pakai?

  1. Turunkan Harga Rata-rata
    Cocok buat saham yang kamu yakin bakal rebound.

  2. Balik Modal Lebih Cepat
    Gak perlu nunggu harga kembali ke posisi awal.

  3. Psikologis: Ngerasa 'nggak rugi-rugi amat'
    Hahaha… ini penting juga, bro-sis. Kadang rasa sakit karena merah di portofolio tuh nyata 😅.


⚠️ Tapi… Ada Risikonya!

Jangan asal gas! Strategi ini berbahaya banget kalau:

  • Kamu pakai di saham gorengan

  • Kamu nggak punya modal cukup buat average down terus

  • Kamu pakai semua modal di awal

  • Sahamnya ternyata terus turun ke jurang ðŸ˜ĩ‍ðŸ’Ŧ

Bayangin kamu average down terus di saham yang nyungsep kayak LUCK atau POSA. Ujungnya bisa jadi… ya tinggal nunggu delisting. 😎


🧠 Tips Aman Pakai Martingale

  1. Pakai di Saham Bluechip atau Fundamentalnya Kuat
    Jangan coba-coba di saham gorengan yang gak jelas.

  2. Bagi Modal dalam Beberapa Layer
    Misalnya: 10% - 20% - 40% - 80% (kalau perlu, kayak tangga).

  3. Pakai Batas Maksimal Rugi (Cut Loss Level)
    Jangan terus-terusan beli. Ada titik di mana kamu harus bilang, “cukup.”

  4. Gabungkan dengan Analisa Teknikal
    Jangan cuma average down buta. Cek dulu: ada support? Ada volume? Ada pantulan?


📊 Cocok Buat Siapa?

✅ Investor yang sabar
✅ Punya dana cadangan
✅ Paham fundamental saham
✅ Gak panikan lihat merah

ðŸšŦ Gak cocok buat swing trader harian
ðŸšŦ Pemula yang modalnya tipis
ðŸšŦ Trader yang belum bisa kelola emosi


🧭 Kesimpulan

Martingale itu seperti pedang bermata dua. Di tangan yang tepat, bisa jadi senjata ampuh. Tapi di tangan yang gegabah, bisa jadi bumerang. Jadi, kalau kamu mau pakai strategi ini, pastikan kamu ngerti cara kerjanya, siap dengan mental, dan punya amunisi (modal) yang cukup.

Selamat belajar dan semoga makin cuan! 📈ðŸ’ļ 

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Ketika Laporan Keuangan Datang, Harga Saham Bisa "Joget" – Kenapa, Ya?

Di dunia saham, satu momen yang bisa bikin para investor deg-degan kayak nunggu hasil ujian adalah... rilis laporan keuangan! Yup, tiap kuartal (Q1, Q2, Q3, dan tahunan), emiten akan buka-bukaan tentang kondisi keuangan mereka. Tapi pertanyaannya: kenapa sih harga saham bisa naik-turun cuma gara-gara laporan ini?

Yuk, kita bahas bareng-bareng!


📊 Apa sih isi laporan keuangan itu?

Laporan keuangan biasanya terdiri dari:

  • Laporan Laba Rugi (untung atau buntung)

  • Neraca (aset vs utang)

  • Laporan Arus Kas (uangnya ngalir dari mana ke mana)

  • Catatan atas laporan (penjelasan detailnya)

Nah, dari sinilah investor bisa lihat performa perusahaan. Misalnya, laba bersih naik drastis, berarti perusahaan mungkin sedang sehat-sehatnya. Tapi kalau rugi besar? Bisa jadi investor langsung waspada.


ðŸ’Ĩ Reaksi Pasar: Naik, Turun, atau Diam-diam Saja?

Harga saham itu bergerak berdasarkan ekspektasi. Jadi, yang bikin harga saham naik atau turun bukan hanya bagus atau jelek, tapi apakah hasilnya sesuai ekspektasi pasar.

Contoh:

  • Laba bersih naik 20%, tapi pasar berekspektasi naik 40% → harga saham bisa turun

  • Laba bersih turun 5%, tapi pasar kira bakal rugi besar → harga saham bisa naik

Makanya, laporan keuangan itu kayak plot twist dalam film. Kita bisa nebak, tapi tetap aja kadang hasilnya mengejutkan.


🧐 Contoh Nyata: MDKA & BBRI

  • MDKA (PT Merdeka Copper Gold Tbk)
    Saat harga emas dan tembaga naik, pasar ekspektasi laba MDKA ikut terbang. Tapi kalau laporan kuartalan menunjukkan biaya operasional naik tajam? Harga saham bisa turun, walaupun harga emas naik.

  • BBRI (Bank Rakyat Indonesia)
    BBRI biasanya dinilai dari pertumbuhan kredit dan NIM (net interest margin). Kalau laporan keuangan nunjukin pertumbuhan kredit solid dan NPL (kredit macet) turun, investor senyum lebar, dan harga saham ikut meroket.


🧠 Tips Buat Kamu, Investor Santai Tapi Cerdas

  1. Jangan cuma lihat angka “naik atau turun” – bandingkan dengan kuartal sebelumnya dan dengan ekspektasi analis.

  2. Cek sektor dan sentimen pasar – kadang laba bagus tapi sektor lagi dingin, tetap aja sahamnya lesu.

  3. Pakai momentum – setelah laporan rilis, lihat arah pergerakan. Kadang momen euforia atau panik jadi peluang!

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

ROA, ROI, ROE: Tiga Serangkai Rasio Keuangan yang Sering Bikin Bingung

Kalau kamu suka mantengin laporan keuangan perusahaan, pasti sering ketemu tiga istilah ini: ROA, ROI, dan ROE. Mereka memang terdengar mirip dan sama-sama soal “pengembalian” alias “return,” tapi sebenarnya ketiganya punya fokus yang beda.

Yuk, kita bedah satu per satu… 


1. ROA (Return on Assets) – Seberapa Jago Aset Dipakai untuk Cuan

Rumus:
ROA = Laba Bersih / Total Aset

Bayangin kamu punya toko. Semua barang dagangan, etalase, motor buat antar pesanan—itu semua termasuk aset. Nah, ROA itu ngukur seberapa efisien aset-aset itu dipakai buat menghasilkan laba.

Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan makin efisien pakai asetnya. Tapi hati-hati, ROA bisa keliatan rendah kalau perusahaan banyak utangnya (karena asetnya besar).

📌 Cocok buat: Investor yang pengen tahu efisiensi operasional perusahaan secara umum.


2. ROE (Return on Equity) – Seberapa Cuan Uang Pemilik

Rumus:
ROE = Laba Bersih / Ekuitas Pemegang Saham

Kalau ROA tadi ngukur performa terhadap semua aset, ROE lebih spesifik: dia cuma lihat modal dari pemegang saham. Jadi, ini rasio favorit para pemilik modal.

Kalau kamu pemegang saham, ROE ngasih gambaran seberapa besar untung yang kamu dapet dari duit yang kamu tanam.

📌 Cocok buat: Investor yang pengen tahu return dari perspektif pemilik perusahaan.


3. ROI (Return on Investment) – Untung dari Investasi Tertentu

Rumus Umum:
ROI = (Keuntungan - Biaya Investasi) / Biaya Investasi

Berbeda dengan ROA & ROE yang sifatnya laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan, ROI lebih fleksibel. Bisa dipakai buat ngukur efisiensi dari satu proyek, kampanye marketing, atau pembelian aset.

Misalnya kamu investasi Rp10 juta buat buka gerai baru, dan untungnya Rp3 juta. Maka ROI kamu = 30%.

📌 Cocok buat: Evaluasi proyek, investasi, atau strategi tertentu.


🔍 Perbandingan Singkat

RasioFokus PengukuranDigunakan OlehKelebihanCatatan
ROASemua AsetAnalis & InvestorLihat efisiensi asetBisa bias kalau utang besar
ROEModal PemilikPemegang SahamLihat return dari sisi pemilikBisa tinggi karena leverage
ROIProyek / InvestasiSemua orangFleksibel & mudah dihitungTidak standar akuntansi

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Hidup Santai dari Dividen: Mimpi atau Bisa Jadi Nyata?

Bayangin gini: tiap beberapa bulan, kamu dapat transferan uang ke rekening tanpa harus kerja. Bukan dari warisan, bukan dari menang kuis, tapi dari… dividen saham. Nah, ini yang bikin orang tergoda buat jadi dividend investor alias investor yang hidup dari deviden.

Tapi, emangnya bisa? Yuk kita kupas pelan-pelan, mulai dari yang paling dasar.


Apa itu Dividend Yield?

Dividend yield itu simpel: persentase hasil dividen yang kamu dapat dibanding harga sahamnya. Rumusnya gini:

Dividend Yield = (Dividen per Lembar / Harga Saham) x 100%

Contoh:

  • Saham ABC kasih dividen Rp200 per tahun.

  • Harga sahamnya Rp4.000.

  • Maka dividend yield-nya: (200 / 4000) x 100% = 5%

Artinya, kalau kamu punya Rp100 juta di saham ABC, kamu dapat Rp5 juta dividen setahun. Lumayan buat bayar langganan Netflix seumur hidup!


Emiten-Emiten “Sultan Dividen”

Beberapa saham di BEI terkenal royal bagi-bagi dividen, kayak:

  • BBCA – nggak terlalu besar yield-nya, tapi rutin dan stabil.

  • UNVR – zaman dulu rajin bagi, sekarang agak seret.

  • TLKM – ini favorit banyak investor dividen.

  • BSSR, ADRO – saham batubara, kadang yield-nya bisa tembus 15% lebih (tapi hati-hati, bisa fluktuatif juga).


Bisa Hidup dari Dividen?

Jawabannya: BISA, tapi butuh modal.

Misalnya kamu mau hidup dari dividen Rp10 juta per bulan (Rp120 juta/tahun), dan kamu invest di saham dengan yield 6%. Maka kamu butuh:

Rp120 juta / 6% = Rp2 MILIAR!

Iya, butuh modal gede. Tapi tenang, itu bukan hal mustahil. Mulai dari sekarang, nabung rutin, beli saham yang rajin bagi dividen, dan reinvest lagi dividen yang kamu terima. Lama-lama, bunga berbunga (compounding) bisa bantu kamu sampai ke sana.


Tips Jadi Dividend Hunter:

  1. Cari yang konsisten: bukan cuma besar, tapi rutin bagi tiap tahun.

  2. Perhatikan payout ratio: jangan yang bagi dividen terlalu gede sampai ngorbanin pertumbuhan bisnis.

  3. Diversifikasi: jangan all-in di satu saham. Campur sektor, biar nggak pusing kalau ada yang seret.

  4. Reinvest dividen: kalau belum butuh uangnya, puter lagi ke saham. 

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Mengenal Hubungan PER dan EPS dalam Saham

Kalau kamu baru terjun ke dunia saham, pasti sering dengar istilah PER dan EPS, kan?

Dua istilah ini sering banget dibahas analis saham, kayak dua sejoli yang nggak bisa dipisahin. Tapi, apa sih sebenarnya hubungan antara PER dan EPS? Santai aja, kita bahas bareng-bareng di sini!

Apa Itu EPS?

EPS itu singkatan dari Earnings Per Share, alias laba per saham.
Simpelnya, EPS itu ngasih tahu kita berapa laba bersih yang dihasilkan perusahaan untuk setiap lembar saham yang beredar.

Rumusnya gampang banget:

EPS = Laba Bersih ÷ Jumlah Saham Beredar

Misal:

  • PT Santuy Makmur punya laba bersih Rp100 miliar.

  • Jumlah saham beredarnya 1 miliar lembar.

Maka EPS-nya:

100 miliar ÷ 1 miliar = Rp100 per saham.

Artinya, setiap lembar saham menghasilkan laba Rp100.


Apa Itu PER?

Nah, kalau PER itu singkatan dari Price to Earnings Ratio.
PER mengukur berapa kali lipat harga saham dibandingkan laba per sahamnya.

Rumus PER juga sederhana:

PER = Harga Saham ÷ EPS

Misal:

  • Harga saham PT Santuy Makmur = Rp1.000

  • EPS = Rp100

Maka PER-nya:

1.000 ÷ 100 = 10 kali

Artinya, investor rela bayar 10 kali lipat dari laba per sahamnya buat beli saham itu.


Hubungan PER dan EPS

Sekarang, bagian serunya: gimana hubungan antara EPS dan PER?

  1. EPS naik → PER turun (kalau harga saham tetap).

    • Misal EPS PT Santuy Makmur naik dari Rp100 jadi Rp150, tapi harga saham tetap Rp1.000.

    • PER baru = 1.000 ÷ 150 = 6,67 kali.

    • Artinya saham jadi lebih "murah" secara valuasi. Mungkin menarik buat dibeli!

  2. EPS turun → PER naik (kalau harga saham tetap).

    • EPS anjlok dari Rp100 ke Rp50, harga tetap Rp1.000.

    • PER jadi 1.000 ÷ 50 = 20 kali.

    • Saham kelihatan makin "mahal", padahal harga nggak berubah.

  3. Harga saham naik → PER naik (kalau EPS tetap).

    • Harga naik dari Rp1.000 ke Rp1.500, EPS tetap Rp100.

    • PER jadi 1.500 ÷ 100 = 15 kali.

    • Bisa jadi karena ekspektasi pasar ke masa depan makin tinggi.

  4. Harga saham turun → PER turun (kalau EPS tetap).

    • Harga turun dari Rp1.000 ke Rp800, EPS tetap Rp100.

    • PER jadi 800 ÷ 100 = 8 kali.

    • Bisa jadi sinyal saham undervalue, tapi harus dicek juga kenapa harga turun.


Kenapa Penting Ngerti PER dan EPS?

Karena dari dua angka ini, kamu bisa:

  • Nilai apakah saham terlalu mahal atau murah.

  • Bandingin saham satu dengan lainnya di sektor yang sama.

  • Ngerti ekspektasi pasar ke depan (kalau PER tinggi, mungkin pasar percaya laba akan tumbuh besar).

Tapi ingat, PER dan EPS bukan satu-satunya patokan.
Harus dikombinasikan dengan analisa lain kayak pertumbuhan laba, kesehatan keuangan, prospek industri, dan sebagainya.


Kesimpulan

EPS itu kayak nilai ujian kamu (berapa skor kamu dapat).
PER itu kayak harga biaya les kamu dibandingkan nilai ujian kamu.
Kadang ada yang nilainya tinggi tapi lesnya murah (value stock), kadang ada juga yang nilainya masih kecil tapi lesnya mahal karena dianggap berbakat (growth stock).

Makanya, selalu lihat dua-duanya barengan biar nggak salah ambil keputusan investasi!

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Nicholas Darvas: Si Penari yang Menari di Lantai Bursa

ðŸĨŠ Duel Saham Tambang: ANTM vs AMMN, Siapa Lebih Murah?

 Industri tambang di Indonesia makin menggeliat, apalagi dengan dorongan transisi energi dan permintaan global yang tinggi. Di antara para jagoan tambang, dua nama besar yang mencuat adalah ANTM dan AMMN. Tapi dari sisi valuasi saham, mana yang sebenarnya lebih murah alias lebih layak dikoleksi? Yuk kita bedah bareng-bareng!


📊 Komparasi Valuasi: ANTM vs AMMN

1. Price to Earnings Ratio (PER)

EmitenPER (TTM)Catatan
ANTM~14xMasih tergolong moderat untuk sektor tambang
AMMN~22xRelatif tinggi, mencerminkan optimisme pasar terhadap pertumbuhan

➡️ ANTM lebih murah secara PER. Harga saham ANTM masih dianggap wajar bahkan undervalued dibanding AMMN yang sudah premium.

2. Price to Book Value (PBV)

EmitenPBVCatatan
ANTM~1.5xDekat dengan nilai bukunya
AMMN~6xDianggap mahal, pasar membayar jauh di atas nilai buku

➡️ Lagi-lagi, ANTM unggul. PBV yang rendah berarti kamu beli asetnya nyaris seharga buku, sedangkan AMMN sudah pricing in prospek masa depan.

3. Growth Outlook

EmitenProyeksi PertumbuhanCatatan
ANTMStabil, dorongan dari nikel dan proyek EV battery
AMMNTinggi, ekspansi kapasitas dan produksi emas dan tembaga gila-gilaan

➡️ AMMN punya potensi pertumbuhan lebih tinggi, tapi itu sudah tercermin di harganya yang lebih mahal.


⚖️ Mana yang Lebih Murah?

Kalau kita ngomongin soal valuasi murni (PER & PBV), ANTM jelas lebih murah. Tapi AMMN bukan tanpa alasan dihargai mahal—prospek pertumbuhannya memang besar, terutama di proyek ekspansi tembaganya yang ambisius.

Jadi:

  • Ingin value investing & fundamental solid? Pilih ANTM.

  • Ingin growth investing & siap risiko valuasi tinggi? Pilih AMMN.

ðŸŽŊ Kesimpulan

ANTM mungkin bukan yang paling sexy di pasar, tapi valuasinya lebih ramah kantong. Sementara AMMN cocok buat kamu yang siap kejar potensi return tinggi walau dengan risiko lebih besar. Sesuaikan dengan gaya investasimu!

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com


Jesse Livermore: Si Dewa Trading dari Zaman Old

Kalau kamu pernah dengar istilah "Buy low, sell high" atau pernah ngerasain naik turunnya dunia saham dan trading, maka kamu wajib kenalan sama tokoh satu ini: Jesse Lauriston Livermore. Dia ini bisa dibilang salah satu trader paling legendaris dalam sejarah Wall Street.

Awal Mula: Dari Bocah Desa ke Bursa Saham

Jesse lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, tanggal 26 Juli 1877. Nggak lama setelah dia bisa baca-tulis, ibunya ngegas buat nyekolahin Jesse, sementara ayahnya malah pengen dia kerja di ladang. Tapi Jesse kecil punya otak encer—umur 14 tahun udah bisa menghitung peluang dan statistik kayak main tebak angka.

Kariernya di dunia keuangan dimulai sebagai "board boy" di sebuah perusahaan pialang. Tugasnya cuma nulis harga saham di papan tulis, tapi dari situ dia diam-diam mulai mencatat pola harga. Umur 15 tahun, dia sudah mulai trading dengan uang sendiri. Dan tebak apa? Dia untung besar.

Gaya Trading: Lawan Arus, Ikut Tren

Livermore bukan tipe trader yang ikut-ikutan orang. Dia percaya sama analisa pola harga (price action) dan intuisi pasar. Dia bilang, "Pasar selalu benar, tapi manusia sering kali salah."

Dia juga dikenal suka short selling alias cari untung waktu harga saham turun. Gaya ini bikin dia cuan besar waktu panic 1907 dan Great Depression 1929, saat banyak orang malah rugi parah.

"Hampir semua uang saya dapatkan dari menunggu. Bukan dari membeli atau menjual." — Jesse Livermore

Naik-Turun Karier: Dari Miliuner ke Bangkrut (Berkali-kali!)

Meski sering jadi miliuner, Jesse juga berkali-kali bangkrut. Trading emang kejam, bro. Tapi dia tetap bangkit, belajar, dan comeback. Dia sempat punya kekayaan setara dengan 1,5 miliar dolar zaman sekarang, tapi juga pernah kehabisan uang sampai harus pinjam ke teman.

Livermore juga nulis buku legendaris "How to Trade in Stocks" (1940), dan kisah hidupnya jadi inspirasi novel klasik "Reminiscences of a Stock Operator", yang wajib dibaca semua trader.

Akhir Tragis Sang Jenius

Sayangnya, hidup Jesse nggak selalu cerah. Di akhir hidupnya, dia mengalami tekanan batin yang cukup berat. Tahun 1940, di usia 63 tahun, dia mengakhiri hidupnya sendiri. Tapi warisannya di dunia trading tetap hidup sampai sekarang.


Pelajaran dari Jesse Livermore

  1. Disiplin itu segalanya. Livermore selalu bilang: jangan trading pakai emosi.

  2. Tren adalah teman. Dia lebih suka nunggu tren besar daripada trading harian.

  3. Pasar nggak pernah salah. Ego pribadi sering bikin kita rugi.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Mengenal Berbagai Versi Moving Average: Biar Gak Cuma “MA50” Doang yang Kamu Tahu!

Kalau kamu udah mulai nyemplung ke dunia saham dan suka mantengin chart, pasti udah nggak asing lagi sama yang namanya moving average (MA). Tapi tahu nggak sih, MA itu nggak cuma satu jenis aja? Banyak versinya! Masing-masing punya fungsi dan karakter unik kayak personil boyband—beda peran, tapi satu tujuan: bantu kamu ambil keputusan cuan.

1. Simple Moving Average (SMA)

Ini yang paling standar. SMA ngitung rata-rata harga penutupan dari beberapa periode terakhir. Misalnya SMA50, berarti rata-rata dari 50 hari terakhir.

🧠 Karakteristik:

  • Cocok buat jangka menengah-panjang.

  • Responsnya agak lambat kalau harga tiba-tiba berubah cepat.


2. Exponential Moving Average (EMA)

EMA ini mirip SMA, tapi ngasih bobot lebih besar ke harga terbaru. Jadi dia lebih sensitif sama perubahan harga.

🧠 Karakteristik:

  • Lebih cepat nangkep perubahan tren.

  • Cocok buat swing trader atau scalper.


3. Weighted Moving Average (WMA)

WMA juga kasih bobot ke harga terbaru, tapi dengan rumus yang sedikit beda dibanding EMA. Ini versi “math freak”-nya moving average.

🧠 Karakteristik:

  • Lebih presisi tapi jarang dipake karena agak ribet.

  • Responsnya tajam, bisa bantu deteksi titik balik harga.



4. Hull Moving Average (HMA)

Buat yang suka garis halus tapi respons cepat—HMA jawabannya. Diciptain buat ngilangin lag tanpa ngorbanin akurasi.

🧠 Karakteristik:

  • Cepat kayak EMA, tapi halus kayak SMA.

  • Ideal buat yang suka kombinasi sinyal cepat dan visual nyaman.



5. Adaptive Moving Average (AMA/KAMA)

Versi ini lebih “pintar” karena dia adaptif sama volatilitas harga. Jadi kalau market lagi tenang, dia santai. Kalau market lagi rame, dia ikut ngegas.

🧠 Karakteristik:

  • Responsif saat dibutuhkan, tapi tetap smooth.

  • Cocok di pasar yang fluktuatif (kayak saham teknologi atau kripto).


Jadi, Mana yang Cocok Buat Kamu?

Gaya TradingRekomendasi MA
Investasi Jangka PanjangSMA200, SMA100
Swing TradingEMA20, HMA
Day TradingEMA9, WMA
Pasar FluktuatifKAMA, HMA

Tips Tambahan:

  • Coba kombinasikan dua MA, misalnya EMA20 & EMA50 buat cari golden cross atau death cross.

  • Jangan cuma ngandelin MA, tetap perhatikan volume, support-resistance, dan berita.

Yuk buka account saham di phillip sekuritas indonesia, caranya mudah :

  1. Install aplikasi “POEMS ID “ di Playstore / Appstore

  2. Silakan klik link berikut https://www.poems.co.id/app/oa?r=25&s=s01

  3. Silakan isi data sesuai petunjuk 

  4. untuk pembukaan FULL ONLINE :

- Pilih RDN : BCA , untuk pemilik rekening BCA

- Pilih RDN : PERMATA, untuk pemilik rekening SELAIN BCA 


rekomendasi saham hari ini bisa anda dapatkan dengan menjadi member premium jsxtrader. semua rekomendasi dikirimkan secara real-time lewat whatsapp , untuk info selengkapnya silakan hubungi kami di 081933933317 , kunjungi website kami di www.jsxtrader.com

Related Post