kebiasaan yang pertama, banyak orang yang berpandangan bahwa IHSG selalu mengikuti Dow Jones, sehingga umumnya di pagi hari kebanyakan trader akan langsung mencari tahu berapa penutupan DJIA semalam. jika Dow naik cukup banyak ini menandakan hari yang baik karena saham-saham indonesia akan bagus hari ini. namun jika DJIA terkoreksi ini pertanda buruk, apalagi jika turunnya sampai 1% lebih, ini menandakan harus buang barang secepat mungkin.
jika selama ini anda mengikuti metode seperti itu, pernahkah anda perhatikan berapa kali kita tertipu? kadang memang saat DJIA koreksi cukup besar saat pembukaan IHSG akan gap down namun kemudian malah rebound. ataupun sebaliknya saat DJIA naik cukup banyak ternyata malah IHSG bergerak sempit atau malahan turun? kesimpulannya adalah DJIA dan IHSG korelasi nya tidak terlalu kuat.
harus kita akui, bursa saham indonesia belumlah merupakan bursa yang efisien. karena market sebagian besar dikuasai oleh beberapa konsorsium saja, sehingga arah IHSG sepenuhnya tergantung pada agenda para market maker / bandar.
karena besarnya uang yang digunakan untuk menggerakkan saham tertentu, tidak mungkin "proyek" mereka berubah strateginya hanya karena fluktuasi harian DJIA saja. namun bandar juga tetap memperhatikan arah trend DJIA secara keseluruhan. dan harus saya akui bandar-bandar indonesia sangat lihai dalam membaca arah market US.
bahkan saya memiliki pandangan bahwa IHSG bergerak mendahului DJIA, kadang saham-saham di indonesia sudah bergerak turun duluan saat DJIA masih uptrend dan beberapa hari kemudian DJIA pun terkoreksi. silakan coba buktikan teori tersebut, mulai saat ini janganlah pandang IHSG sebagai follower tapi sebagai leading indicator untuk DJIA.
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317
kebiasaan lainnya adalah kadang kita terlalu terfokus pada IHSG dalam menetapkan kondisi market. padahal IHSG masih bisa di manipulasi, karena masih bisa dimainkan hanya dengan 1 lot pada saham-saham yang kurang aktif. akibatnya analisa kita pun akan menjadi bias.
sebagai ganti IHSG saya menggunakan watchlist 50 saham pilihan untuk menilai kondisi market. karena kondisi yang terjadi pada 50 saham tersebut lebih mampu menggambarkan kondisi bursa saham secara keseluruhan. saya juga jadi bisa dengan cepat mengetahui sektor mana yang sedang on.
memang prosesnya lebih ribet dbandingkan dengan langsung melihat chart IHSG saja. setiap close, pertama-tama saya akan langsung menganalisa chart 50 saham tersebut, di worksheet excel setiap saham sudah akan saya tentukan entry , CL poin , DR dan berapa lot yang harus dibeli. dan yang paling penting penentuan kekuatan saham tersebut, masing-masing kondisi akan diberi warna berbeda, mulai dari merah, pink, biru muda, biru tua, hijau muda, dan hijau tua.
jika sebagian besar berwarna hijau / hijau tua artinya market sedang bagus . jika sebagian besar berwarna merah / pink itu artinya market lagi jelek. dan saya biasanya hanya membeli saham yang berwarna biru / hijau saja, karena peluang untungnya lebih besar.
yang paling penting haruslah di ingat bahwa kita trading saham , bukan IHSG. saat IHSG sedang jelek pun kadang masih ada saham yang berpeluang memberikan keuntungan. yang penting kita tahu mengendalikan resiko saat market sedang tidak bersahabat
Good Luck
Dapatkan Rekomendasi Saham komplit sejak beli sampai jual , dikirim real-time via BBM, WA, SMS, email & YM , untuk info selengkapnya silakan add PIN BBM kami : 5F65A10F , kirim email ke milisjsxtrader@yahoo.com atau SMS/LINE/WHATSAPP di 0819-3393-3317